Jumat, 13 November 2009

Kalimat yang baik dan benar & karangan (tgs B.Indonesia)

1. Buatlah 5 kalimat yang baik dan benar.

Jawab:

ü Mahasiswa Gunadarma sedang melakukan kegiatan bakti sosial.

ü Dodi mengendarai sepeda kesanyangannya.

ü Raka meminjam buku di perpustakaan.

ü Doktersedang memeriksa kondisi pasiennya.

ü Wartawan sedang mewawancarai seorang penulis terkenal.

2. Buatlah 5 kalimat yang benar tetapi tidak baik.

Jawab:

ü Rina menenakan gaun pesta ke pesta ulang tahun temannya.

ü Ibu memasak ayam goreng didapur.

ü Ayah menggunakan celana pendek ke pantai.

ü Polisi sedang mengatur lalu lintas.

ü Retno memaki laptop untuk mengerjakan tugas sekolah.

3. Buatlah 5 kalimat yang tidak baik dan tidak benar.

Jawab:

ü Toni kesiangan masuk sekolah.

ü Ani di tinggal bus sekolah.

ü Bibi bersihin rumah.

ü Denti main sepeda Salma.

ü Ana mengiris apel.

4. Karangan(opini) tentang Kriminalisasi KPK.

Jawab:

Kriminalisasi KPK

Didalam tubuh KPK terdapat penyuapan oleh Anggodo dan Anggoro yang sekarang selalu menjadi perbincangan hangat oleh semua kalangan. Anggodo ini adalah adik dari Anggoro yang diperiksa oleh kaporli atau oleh polisi atas kasus penggelapan dana keluar negeri oleh kakaknya yaitu Anggoro. Anggodo diperiksa atas inisiatif polisi, namun dalam keterangan yang diperoleh bahwa pernyataan tersebut tidak ada dalam KPK. Maka Bibit dan Chandra ikut terseret kedalam kasus ini dan ikut diperiksa oleh polisi. Mereka diperiksa atas tuduhan bahwa adanya korupsi di dalam KPK yang merupakan tindakan kriminal oleh mantan ketua KPK yaitu Antasari yang sempat di tahan di kepolisian. Namun di duga yang melakukan semua ini adalah Anggodo dan Anggoro yang kabur keluar negeri untuk meninggalkan jejak atas kasus tersebut.

Dalam pemeriksaan Anggodo mengaku telah memberikan dana kepada Ary Muladi untuk diserahkan kepada pejabat KPK, sehingga para pejabat juga ikut terseret kedalam kasus ini. Ary Muladi adalah saksi yang menerima dana dari Anggodo untuk diserahkan kepada pimpinan KPK, termasuk Bibit dan Chandra. Pernyataan tersebut dan penangkapan Bibit dan Chandra di lakukan setelah Antasari membuka suara atas semua seluk beluk yang terjadi di dalam tubuh KPK. Namun sebenarnya bukti-bukti yang dikemukakan oleh Antasari itu tidak terbukti dengan spesifik dan dengan jelas. Maka tidak begitu jelas siapa yang menjadi dalang dibalik kasus ini. Sekarang presiden membentuk tim 8 untuk menangani kasus ini agar semuanya jelas dan terselesaikan dengan cepat dan adil dalam arti tidak berbelit-belit dalam penyelesaian kasus penyuapan yang ada di dalam tubuh KPK itu. Tapi tidak menutup kemungkinan bahwa memang ada sesuatu yang menyebabkan semuanya mempengaruhi kinerja para pejabat atau pun lembaga yang ikut terbawa dalam kasus penyuapan tersebut.

Buktinya pada pengakuan dari salah satu sumber yang di periksa oleh polisi bahwa nama presiden Susilo Bambang Yudoyono ikut disebut dalam pemeriksaan tersebut, namun presiden tidak menggapinya dengan serius. Presiden tidak menghiraukannya dan mempertanggung jawabkan dan melaporkan kasus tersebut atas tindakan pencemaran nama baik. Sebagai presiden jika nama baiknya itu dianggap telah tercoreng dalam arti begitu mudah di ikut sertakan dalam kasus yang cukup rumit ini, harusnya presiden pun ikut mengambil alih kasus ini. Contohnya pada kasus Prita terhadap pencemaran nama baik yang di layangkan kepadanya atas rumah sakit Omni Internasional. Sehingga mungkin saja ada hubungannya presiden dengan kasus penyuapan tersebut. Mungkin kasus besar ini tidak akan cepat berlalu dan cepat di selesaikan dengan jelas dan tuntas, karena semua kasus yang dialami selalu tersambung dan terkait satu sama lain sehingga kasus yang satu belum selesai kasus yang lain akan terus bermunculan, tidak akan ada habisnya dan selalu rumit dalam penyelesaiannya.

0 komentar:

Posting Komentar